Kamis, 18 November 2010

Arti Sesungguhnya

Di sebuah lorong yang gelap dan sepi, terlihat ada seorang gadis cantik berambut pendek yang sedang terduduk.
Pancaran matanya seolah menggambarkan kesedihan yang teramat mendalam yang ia rasakan saat itu.
Hari itu ia nampak tidak seperti biasaanya. Dan perubahan itu mengundang banyak tanya dari teman-temannya.
Dan pada keesokan harinya, ada seorang temannya yang bernama nathan bertanya "Apa yang sebenarnya kau rasakan teman ?
Siapa yang mampu merubahmu seperti ini ?" gadis itu menjawab "aku tidak apa-apa".
"ayo teman, aku bisa menjaga rahasiamu. Dan percayalah, dengan kamu menceritakan apa yang terjadi,itu bisa membuat bebanmu berkurang.
"Baiklah" jawab gadis itu.
Gadis itu pun mulai bercerita..
"Aku punya seseorang yang aku sayangi selain keluarga dan temanku. Perasaanku itu sama dengannya, tetapi itu dulu sebelum aku menolaknya.
Dan sepertinya, apa yang aku rasakan sekarang itu tidak tepat pada waktunya..
"Mengapa ?" tanya nathan.
"Karena sekarang dia sudah tak perdulikanku, dan mungkin kamu mengerti apa yang aku rasakan" ujar gadis itu.
"ya, aku cukup mengerti dengan perasanmu" jawabnya.
"Padahal setiap dia meminta bantuan, aku berusaha ada untuknya. tiap dia sedih, aku berusaha menghibur dia. Bahkan setiap dia kesepian, aku hadir untuknya.
Tapi mengapa dia seperti tidak menganggap aku ada ? bahkan, tidak menganggap aku adalah seseorang yang pernah ada di hatinya.
Berarti, setengah mati aku untuknya selama ini sama sekali tiada arti."
"ya, aku memahami betul apa yang kamu rasakan ini. Karena akupun pernah mengalaminya. Tapi, ada satu hal yang terlupakan.."
"apa ?" tanya gadis itu.
"LIhat sekeliling kamu, siapa saja yang menyayangi kamu ? Banyak, dan sadarkah kamu, kamu buat mereka kecewa atas perubahan sikapmu.
Mereka merasa kehilangan akan kamu yang biasanya, kamu yang selalu ceria. Dan aku rasa, tidak adil bila kamu melimpahkan masalahmu pada mereka.
Mereka sama sekali tidak tahu apa-apa." ujar nathan menjawab.
"tapi .. kesedihan yang aku rasakan sudah tidak bisa aku tahan. Dan kamu tahu, mengapa aku masih berharap padanya ?
Karena dia mengakui mempunyai perasaan yang sama." ujar gadis itu melawan.
"oke, tapi biarkan cinta itu terangkai hanya dalam hati saja. Tak perlu semua tahu. Cukup hati yang bersatu, sekalipun tanpa ada ikatan cinta.
aku rasa itu lebih baik." jawab nathan.
"Coba saja kamu berada di posisi yang aku alami sekarang, apakah semudah itu kamu lakukan apa yang kamu katakan ?"
"oke, jujur .. tidak mudah lakukan hal itu. Tapi apakah kamu inginkan kesedihan kamu ini terus berlarut-larut ? Aku sama sekali tidak yakin kamu sanggup !"
"ya, aku tahu dan aku mengerti. Jika aku ingin hidupku berubah, aku harus lupakan dia, dan mengisi hariku dengan hal lain yang bermanfaat.
Tapi yang buatku ragu tuk lakukan hal itu adalah, apa aku bisa ?"
"yakinkan dalam hatimu teman, bahwa kamu bisa. ada keluargamu dan teman-temanmu yang bisa buatmu lebih bahagia. Aku yakin, mereka
bisa membahagiakan kamu lebih dari dia jika kamu bersama dia." ujar nathan.
"Jadi aku harus lakukan hal itu ?" tanya gadis itu.
"Ya teman, sebenarnya yang bisa buat hidupmu berubah adalah diri kamu sendiri."
"terima kasih teman, kini aku mengerti apa yang seharusnya aku lakukan tanpa harus mengecewakan orang lain."
"iya, sama-sama. Sekarang hapus air matamu, jangan buat orang lain tahu kelemahanmu. Karena apa yang kamu rasakan, semua terpancar dari matamu."
ujar nathan sambil menunjukan senyumannya.
"Oke :)"
"sekarang mari kita pulang, keluargamu pasti cemas jika kamu tidak pulang tepat waktu."

Gadis itu membalasnya dengan senyuman manisnya.

"Dan itulah salah satu hal yang dapat aku dapatkan dari sebuah peristiwa di tanggal 171009. Dan berkat temankulah aku mengerti.
Terima Kasih teman :*"

by : Tria Rizky Fauzia.

Tidak ada komentar: